Vaksin tersebut diluncurkan dengan nama generik PHiD-CV (Pneumococcal Non-Typeable Haemophilus influenzae Protein D Conjugate Vaccine). Sesuai namanya, vaksin ini menggunakan komponen bakteri Streptococcus pneumoniae dan non-typeable Haemophilus influenzae (NTHi).
Sama seperti vaksin sebelumnya yakni PCV7, vaksin baru PHiD-CV ini juga diindikasikan untuk anak balita khususnya usia 2 bulan hingga 2 tahun. Organisasi kesehatan dunia WHO mencatat, balita merupakan kelompok paling rentan pneumokokus dengan korban tewas mencapai 1 juta anak/tahun di seluruh dunia.
Pneumokokus (Streptococcus pneumoniae) merupakan bakteri penyebab Invasive Pneumococcal Diseases (IPD) yang mematikan. Penyakit-penyakit yang termasuk dalam IPD antara lain meningitis, pneumonia dan bakterimia.
Selain memicu IPD, bakteri pneumokokus juga memicu beberapa penyakit non-invasif yang tidak mematikan namun tidak kalah berbahayanya. Salah satunya adalah otitis media atau radang telinga bagian tengah yang bisa menyebabkan hilangnya kemampuan mendengar.
"Pneumonia masih merupakan masalah besar di Indonesia sampai saat ini mengingat angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit ini masih sangat mengkhawatirkan," ungkap Ketua Satgas Imunisasi Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia, Prof Dr dr Sri Rezeki S Hadinegoro, SpA(K) dalam rilis yang diterima detikHealth, Kamis (20/1/2011).
Vaksin terbaru dari GSK ini telah diluncurkan di 60 negara dan mendapatkan prakualifikasi untuk penggunaan global dari WHO pada November 2009. Ke depan, GSK berencana memperluas penggunaan vaksin tersebut terutama ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan komentar yang sopan dan menggunakan bahasa Indonesia